Pengertian Diksi
Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti "diksi" yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Diksi memiliki beberapa bagian; pendaftaran - kata formal atau informal dalam konteks sosial - adalah yang utama. Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi, contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan gerakan fisik menggambarkan karakter aktif, sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata dan sintaks.
Diksi terdiri dari delapan elemen: Fonem, Silabel, Konjungsi, Hubungan, Kata benda, Kata kerja, Infleksi, dan Uterans.
Diksi memiliki beberapa bagian; pendaftaran - kata formal atau informal dalam konteks sosial - adalah yang utama. Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi, contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan gerakan fisik menggambarkan karakter aktif, sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata dan sintaks.
Diksi terdiri dari delapan elemen: Fonem, Silabel, Konjungsi, Hubungan, Kata benda, Kata kerja, Infleksi, dan Uterans.
Teknik -Teknik Diksi
1. JELAS
Kata yang dipilih harus jelas bagi pembaca. Kejelasan akan memastikan ketepatan imajinasai pada pembaca dengan penulis. Bila tidak jelas, pembaca akan membayangkan suatu yang lain yang berbeda dengan yang dimaksud oleh penulis. Untuk mencapai kejelasan tersebut, pedoman berikut ini dapat dipergunakan.
Kata yang dipilih harus jelas bagi pembaca. Kejelasan akan memastikan ketepatan imajinasai pada pembaca dengan penulis. Bila tidak jelas, pembaca akan membayangkan suatu yang lain yang berbeda dengan yang dimaksud oleh penulis. Untuk mencapai kejelasan tersebut, pedoman berikut ini dapat dipergunakan.
Kata yang konkrit lebih jelas dibandingkan dengan yang abstrak. Jika kita menemukan dua kata, yang satu mempunyai makna yang konkrit dan dan satu lagi abstrak, maka gunakanlah yang konkrit. Kata yang konkrit menghasilkan imajinasi yang lebih tepat daripada yang abstrak. Kalau tidak ditemukan padanan kata yang konkrit, kita dapat menambahkan suatu deskripsi panjang lebar atas kata yang abstrak tadi sehingga lebih konkrit maknanya.
Ada kata yang dipakai luas dan umum dan ada kata yang dipakai dalam kelompok-kelompok khusus tertentu. Hindari kata-kata yang hanya dikenali di kelompok khusus untuk pembaca umum. Kata-kata yang
digunakan di dunia akademis, mungkin tidak dikenali oleh pelanggan majalah wanita. Kata khusus tepat dipakai jika tulisan kita memang ditujukan pembaca khusus. Contohnya kata percobaan lebih bersifat umum daripada eksperimen. Tapi, di kelompok tertentu, kata eksperimen lebih tepat dari percobaan.
2. SESUAI
Jika kita melihat konteks kata secara situasi dan kondisi pembaca, ada kata yang sesuai dan yang tidak sesuai walaupun makna leksikal kata itu tepat. Kata aku dan saya sama makna leksikalnya. Tapi, kata aku kurang sesuai untuk tulisan yang bersifat formal. Kata buang air kecil lebih sesuai untuk situasi tertentu dibandingkan dengan kata kencing. Jika Anda mengatakan sekelompok orang dengan kata bodoh dan terbelakang mereka mungkin akan marah. Tapi bila Anda tulis kurang memahami dan belum berkemajuan, mereka akan senyum-senyum saja.
Ada beberapa tips untuk mendapatkan kata yang sesuai dalam teknik diksi. Pertama, kenali benar target pembaca anda. Apakah mereka masyakat umum ataukah mereka kelompok tertentu, seperti kelompok
ilmuwan, wartawan, pebisnis dll. Setiap kelompok memiliki kecendrungan penggunaan kata-kata tertentu dan ketabuan kepada kata-kata tertentu. Lebih parah lagi, satu kata yang sama dapat memiliki makna yang berdeda di kelompok yang berbeda.
ilmuwan, wartawan, pebisnis dll. Setiap kelompok memiliki kecendrungan penggunaan kata-kata tertentu dan ketabuan kepada kata-kata tertentu. Lebih parah lagi, satu kata yang sama dapat memiliki makna yang berdeda di kelompok yang berbeda.
Kedua, kenali benar jenis dan tulisan anda. Jika tulisan anda merupakan tulisan serius, ilmiah dan bersifat akademis, tentu anda tidak akan menggunakan kata-kata slang atau istilah percakapan lainnya. Sebaliknya bila tulisan anda bersifat populer dan menghibur, anda sebaiknya tidak menggunakan jargon-jargon ilmiah. Bila tulisan anda bertujuan untuk mengintimidasi emosi pembaca, kata-kata yang lebih sesuai tentulah kata-kata yang penuh emosional dan mempunyai efek indria.
3. MENARIK
Kata yang menarik adalah kata yang memberikan efek psikologis pada pembaca. Salah satu kata yang menarik adalah kata-kata yang singkat. Kalau ada dua kata yang memiliki makna yang sama, pembaca lebih senang dengan yang lebih singkat. Yang termasuk kata yang menarik adalah kata yang menunjukkan tindakan. Kata-kata jenis ini memberi tenaga. Pembaca lebih senang dengan dia melukai tangan dari pada dia membuat luka di tangan.
Kata yang menarik adalah kata yang berona, berirama, atau kata-kata yang membuat seseorang menggerakkan aktif indranya.Orang akan lebih tertarik membaca tulisan yang mengandung kata-kata
yang menyentuh langsung pengalaman dan pengetahuannya dibandingkan dengan kata-kata yang tidak pernah dialaminya walaupun ia tahu makna kata itu.
yang menyentuh langsung pengalaman dan pengetahuannya dibandingkan dengan kata-kata yang tidak pernah dialaminya walaupun ia tahu makna kata itu.
Orang juga menyukai kata-kata yang penuh perumpamaan, metafora, dan personafikasi. Tulisan yang enak dibaca biasanya mengandung banyak unsur-unsur tersebut. Untuk tulisan yang non fiksi sekalipun akan enak dibaca bila dibumbui kata-kata yang penuh dengan perumpamaan, metafora, dan personafikasi asalkan tidak berlebih-lebihan. Jadi, kalau kata yang jelas akan mantap memasuki nalar pembaca, maka kata-kata yang sesuai akan memenuhi cita-rasa pembaca sedangkan kata yang menarik akan memasuki ruang seleranya.
referensi :
http://id.wikipedia.org
http://menuliskreatif.com/