Teknologi Video Conference
Teknologi inti yang digunakan dalam konferensi video adalah sistem
kompresi digital audio dan video stream secara nyata. Perangkat keras
atau perangkat lunak yang melakukan kompresi disebut dengan codec.
Angka kompresi dapat dicapai hingga 1:500. Digital yang dihasilkan
aliran 1s dan 0s dibagi menjadi paket label, yang kemudian dikirimkan
melalui jaringan digital biasanya menggunakan Integrated Servive Digital
Network (ISDN) dan dengan Internet Protocol (IP). Penggunaan modem
audio dalam saluran pengiriman memungkinkan penggunaan Plain Old
Telephone System atau POTS, dalam beberapa aplikasi kecepatan rendah,
seperti videotelephony, karena POTS mengubah getaran digital ke atau
dari gelombang analog dalam rentang spektrum audio.
Komponen lain yang dibutuhkan untuk sistem video conference meliputi :
1. Video input: kamera video atau webcam
2. Video output: monitor komputer, televisi atau proyektor
3. Audio input: mikrofon
4. Audio output: biasanya pengeras suara yang berkaitan dengan perangkat layar atau telepon
5. Data transfer: jaringan telepon analog atau digital, LAN atau Internet
Pada dasarnya ada dua jenis sistem konferensi video:
- Sistem terdedikasi mempunyai semua komponen yang dibutuhkan dikemas
ke dalam satu peralatan, biasanya sebuah konsol dengan kamera video
pengendali jarak jauh kualitas tinggi. Kamera ini dapat dikontrol dari
jarak jauh untuk memutar ke kiri dan kanan, atas dan bawah serta
memperbesar, yang kemudian dikenal sebagai kamera PTZ. Konsol berisi
semua hubungan listrik, kontrol komputer, dan perangkat lunak atau
perangkat keras berbasis codec. Mikrofon omnidirectional terhubung ke
konsol seperti monitor televisi dengan pengeras suara dan/atau proyektor
video. Ada beberapa jenis perangkat yang didedikasikan untuk konferensi
video:
- Konferensi video kelompok besar: non-portabel, besar, perangkat yang digunakan lebih mahal untuk ruangan besar dan auditorium.
- Konferensi video kelompok kecil: non-portabel atau portabel, lebih kecil, perangkat lebih murah yang digunakan untuk ruang rapat kecil.
- Konferensi video individual: biasanya perangkat portabel, dimaksudkan untuk satu pengguna, mempunyai kamera tetap, mikrofon, dan pengeras suara terintegrasi ke dalam konsol.
- Sistem desktop biasanya menambahkan papan perangkat keras ke komputer pribadi normal dan mentransformasikannya menjadi perangkat konferensi video. Berbagai kamera dan mikrofon berbeda dapat digunakan dengan papan, yang berisi codec yang diperlukan dan pengiriman tatap muka. Sebagian besar sistem desktop bekerja dengan standar H.323. Konferensi video dilakukan melalui komputer yang tersebar, yang juga dikenal sebagai e-meeting.
Kelebihan dan Kekurangan Video Conference pada Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia
a. Kelebihan Video Conference
1. Pertemuan-pertemuan yang dilakukan, seperti kuliah umum
dengan dosen/bernarasumber internasional atau seminar dari satu
negara dengan negara lain dapat secara online sehingga akan
menghemat biaya dan waktu.
2. Informasi dan pengetahuan dapat berkembang dengan melakukan
pertemuan atau diskusi dengan PT terbaik dalam negeri maupun
luar negeri
3. Tatap muka jarak jauh menjadi terasa lebih nyata
4. Sebagai pendukung program e-learning PT
5. PT dapat saling berbagi resource
b. Kekurangan Video Conference
1. E-learning yang dilakukan akan kurang efektif dengan bantuan
video conference, karena kurang nyata dan belajar itu perlu
pemahaman langsung
2. Bahasa sebagai alat komunikasi yang dimiliki oleh PTN dalam
negeri berbeda dengan PT luar negeri
Masalah
Ada dua masalah yang menonjol mencegah konferensi video menjadi bentuk komunikasi standar meskipun dimana-mana sistem mempunyai kemampuan konferensi video.
- Kontak mata: Telah diketahui bahwa kontak mata memainkan peran besar dalam percakapan, merasa perhatian dan niat serta aspek lain dari komunikasi kelompok. Sementara percakapan telepon biasa tidak memberikan isyarat kontak mata, konferensi video dapat dikatakan lebuh buruk dimana memberi kesan yang salah bahwa berbicara jarak jauh adalah menghindari kontak mata.
- Penampilan kesadaran: Masalah kedua dengan konferensi video adalah saat sedang di depan kamera, dengan aliran video secara mungkin dapat direkam. Beban presentasi yang dapat diterima pada penampilan layar tidak hadir dalam komunikasi audio saja. Penambahan video sebenarnya mengganggu komunikasi, mungkin karena kesadaran saat di depan kamera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar